SAMPANG – Aktif diorganisasi menjadikan Silvi Susanti Lisdiawai, Mahasiswi Teknik Listrik Industri Politeknik Negeri Madura ini kaya pengalaman. Meski masih berstatus sebagai mahasiswa aktif tapi dirinya sudah berkali-kali ke Luar Negeri. Berikut wawancara kami:
Bagaimana perjuangan anda selama kuliah di Politeknik Negeri Madura?
Ketika kembali mengenang bagaimana perjuangan saya selama kuliah di POLTERA membuat saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini, berawal ketika semester 1 dimana masa-masa terberat bagi saya. Saya harus beradaptasi dengan jurusan baru saya yaitu Teknik Listrik Industri dengan background jurusan Multimedia ketika SMK. Saya sangat sulit menerima pelajaran demi pelajaran dengan perhitungan. Ketika ulangan atau ujian hal biasa bagi saya menulis surat cinta di lembar jawaban untuk Ibu/Bapak Dosen karena ketidaksanggupan saya menjawab soal-soal yang beliau berikan, tentu hal tersebut membuat nilai saya sangat rendah diantara teman-teman kelas saya. Sehingga saya sering menyendiri, melamun dan menangis di kamar mandi kampus seusai ujian meratapi diri betapa bodohnya saya, karena saking tertekannya membuat saya beberapa kali kesurupan hingga heboh. Akan tetapi saat itu saya tidak menyerah saya terus berusaha memperbaiki nilai-nilai saya dengan menjadi parasit teman-teman saya yang pintar, nekat tetap mengikuti UKM robotic team meskipun saya gagal di wawancara dosen agar tetap dilingkaran orang-orang yang unggul, mengikuti lomba story telling POLTERA English Club meskipun saat itu saya belum bisa bahasa inggris sehingga saat tampil saya pernah menangis di depan juri karena saya tidak hafal dan Nerveous, dan memohon ke Dosen untuk diberikan jam tambahan matematika diluar kelas. Banyak usaha yang saya lakukan sehingga semester demi semester dapat dilalui dengan IP yang semakin membaik. Hal yang mungkin di semester 1 rasanya tidak mungkin tercapai seperti mewakili POLTERA untuk lomba Debat National Polytechnic English Olympics (NPEO) di Bandung, Juara 1 Mahasiswa Berprestasi tingkat POLTERA, Masuk Koran Jawa POS, dan beberapa kali berkesempatan untuk pergi ke luar negeri gratis, hal tersebut tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Bagaimana kesan anda selama kuliah di Politeknik Negeri Madura?
Kesan selama berkuliah di POLTERA, saya sangat menerima banyak dukungan dari Ibu Bapak dosen. Meskipun pada awalnya saya tidak unggul di mata kuliahnya, tetapi beliau tetap sabar dan membimbing. Terima kasih juga untuk Ibu wali dosen saya yang terus memberikan dorongan dan motivasi sehingga saya saat itu berani untuk mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi, Terima kasih juga untuk Ibu Bapak dosen yang sudah sering membantu dan mempercayai kemampuan saya. Dorongan dan Energi positif dari Bapak/ ibu Dosen serta teman di kampus berdampak besar bagi saya.
Bagaimana bisa saudara sering ke Luar Negeri?
Berawal dari keingintahuan menjadikan saya haus dan ketagihan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa di dalam maupun di luar kampus, membuat saya sering mendaftarkan diri mengikuti kegiatan volunteer dan conference diluar negeri yang sifatnya fully funded (gratis) meskipun pada awalnya tidak pernah lolos hingga tahap akhir, Akan tetapi saya tidak menyerah. Sehingga saat awal semester 3 saya memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi volunteer Yayasan Beasiswa 10000 yaitu platform pendidikan yang sudah ada di 15 kota dengan jumlah volunteer 2000 orang, saat itu saya diterima menjadi salah satu pengurus Beasiswa 10000 regional Surabaya untuk periode 1 tahun, sehingga saya sering mendapatkan amanah untuk mengkoordinir acara yang sifatnya nasional maupun international. Dengan kemauan yang kuat ingin pergi ke luar negeri dan luka sering ditolak kegiatan volunteer di luar negeri, saya memutuskan untuk membuat event sendiri di luar negeri yaitu Pengabdian Masyarakat di Malaysia. Karena kepiawaian saya menghandle acara di Malaysia dari menjalin kerjasama dengan pihak kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) dan Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) saya diterima menjadi pengurus NGO (Non-Government Organitation) Youth For Education dan di berangkatkan ke Thailand untuk dilakukan pelatihan pengurus baru sekaligus berkesempatan mengajar di Banputor School, Uthai Thani, Thailand. Tidak sampai disitu saya diberikan amanah kembali untuk menghandle kegiatan pengabdian di Batam dan Singapura karena Ide dan Gagasan saya satu-satunya yang diterima dari semua peserta pelatihan di Thailand.
Apa pesan untuk adek angkatan anda di Politeknik Negeri Madura?
Aktfilah untuk mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi selagi menjadi mahasiswa, terutama di luar kampus . selain penting untuk bisa mengembangkan skill, menambah pengalaman dan bagus untuk CV. Hal tersebut juga dapat meningkatkan wawasan kalian, karena di luar sana sangat banyak organisasi atau program internasional yang membutuhkan para mahasiswa sebagai relawannya. Di sini kalian tidak hanya bisa jalan-jalan gratis di dalam maupun luar negeri, kalian juga akan dapat memiliki banyak relasi dan pengalaman yang sangat berharga .