“Saya senang sekali, perkuliahan bisa dilaksanakan secara offline meski terbatas, lebih efektif”, ungkap Saipul, Mahasiswa Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Negeri Madura sekaligus Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa saat dikonfirmasi usai mengikuti perkuliahan.
Proses perkuliahan di poltera sejak 6 September 2021 dilaksanakan secara offline terbatas, setiap pertemuan hanya 50% mahasiswa yang boleh dapat mengikuti kuliah secara offline. Protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat, mulai dari memiliki sertifikat vaksin, mendapat ijin dari orang tua bagi yang berusia dibawah 21 tahun, memakai masker, mencuci tangan dan tidak berkerumun.
Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Mohd Syafrudin ketika dikonfirmasi menyampaikan bahwa Poltera berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa dengan tetap mempertimbangkan kesehatan seluruh civitas akademika. Hal ini wajib untuk dijaga, “Sistem perkuliahan, kita bagi 50% kuliah offline sisanya online dan bagi yang mengikuti kuliah offline harus melalui prosedur screening protokol kesehatan ketat seperti wajib vaksin, ini penting untuk keselamatan bersama”. Ungkapnya. Lebih lanjut wakil direktur bidang 1 akan terus melalukan evaluasi secara berkala terkait dengan pelaksanaan perkuliahan offline terbatas tsb. Perkuliahan offline ini akan dievaluasi pelaksanaannya seiring dengan perkembangan pandemi covid-19 di wilayah Sampang, Madura dan Jawa Timur.
Sebelum perkuliahan tatap muka dilaksanakan berbagai upaya pencegahan dilakukan oleh tim satgas poltera, mulai menyiapkan tempat cuci tangan, sosialisasi kepada pemlik kos tentang penerapan protokol kesehatan di tempat kos dan upaya pencegahan lainnya. (th)